Rabu, 27 Desember 2017

IDYT dalam perspektif lawak

Ketika membuat sebuah konten lawak/semi lawak (contoh: GameTeam) Perlu diperhatikan beberapa hal agar video yang dibuat menjadi "funny", tidak sekedar "lucu".
Saya ambil contoh salah satu konten yang special ada di IDYT, Sven Co-Op.



Pemilihan map.

Map yang akan digunakan harus diperhitungkan semaksimal mungkin. Sebagai tukang pencari map Sven Co-Op, beberapa hal harus diperhatikan:

Basic map (horror, obstacle, run n gun, puzzle)
Tema map (Futuristic, Classic, WTF)
Detil map (Furniture, Cerita, Difficulty)
Dan semua ini harus dihitung hanya dengan melihat screenshot dan penjelasan dari si pembuat map nya (mungkin quick footage di youtube kalo ada). Karena saya juga ikutan main, saya ga boleh ke spoil kejutan2 di dalamnya.

Kesalahan dalam pemilihan map bisa berdampak pada hasil rekaman dan membuat rekamannya ga seimbang, akhirnya rekaman tidak lulus di dapur editing.
Misalnya map yang terlalu plain dan boring sehingga mereka cuma progress tanpa banyak hal yang terjadi. Rekaman menjadi boring dan banyak yang harus dipotong, bisa berdampak ke hilangnya story.

Sebaliknya kalau mapnya malah terlalu banyak hal yang terjadi, mereka menjadi terlalu aktif dan mengurangi value dari map nya, atau mereka menjadi pasif dan kreatifitas mereka tidak keluar sehingga map nya lah yang mengurangi value player.

Ketika saya merasa sudah dapat map yang oke, baru saya bilang ke mereka "Eh, ada map ini buat rekaman."

Saya kasih 2 Contoh Map yang "perfect". They Hunger (Videonya mulai dari Vijar, lanjut ke Saya, lanjut ke IDYT), GMod Elevator (videonya bukan di IDYT, tapi di Arkka kalo ga salah). Kalo kalian ngeliat lagi video2 itu, kalian bakal tau yang saya maksud.

Karakter pemain yang seimbang.

Dalam pemilihan waktu yang tepat untuk rekaman, Orang yang ada harus dihitung, bukan jumlah orangnya, tapi komposisi lineupnya.
Sebagai konten lawak, karakter dibagi 3 berdasarkan natural karakter/talent. Dan sedikit secret, Orang yang masuk IDYT dihitung dulu karakter ini. Tiap karakter punya role yang condong kesitu.
  • Boke.
  • Tsukomi.
  • Wildcard.

Boke adalah karakter yang naturalnya lucu/memancing kelucuan. Bisa dia dengan merespon map (kaget, teriak, memaki2), bisa juga dengan ngereceh/ngobrol sesuatu yang lucu dengan karakter lain. Boke di IDYT lebih sedikit.

Tsukomi sering disebut juga straight man, adalah orang merespon apa yang dilempar si Boke, itu untuk men-enhance joke yang ada. Balaupun basicnya ga lucu, dia meng-enhance value nya. Tsukomi juga sebagai perwakilan dari "secuil" isi pikiran penonton. Mainly IDYT berisi Tsukomi

Wildcard adalah karakter fleksibel yang pas fifty-fifty untuk kedua role. Currently yang pure wildcard ada 3.

Quick note, Aturan boke-tsukomi ini hasil riset saya dari pendalaman karakter2 anime sama acara2 humor Jepang. Saya bisa ketawa lebih lepas di joke2 Jepang, tapi joke indo tidak padahal ada kesamaan tipe.

Jadi ketika mau rekaman, Komposisi masing2 dihitung. Terlalu banyak boke membuat video itu asik sendiri dan melupakan penonton. Terlalu banyak Tsukomi membuat video jadi boring.

Untungnya di IDYT ga ada role full Boke/Tsukomi. Walaupun ada yang Berat ke Tsukomi, mereka bisa ngeluarin sisanya untuk Nge-Boke.
Saya Reveal kecenderungan role beberapa anak2 IDYT

  • Arkhazel, Wildcard, pas ditengah.
  • Vijar, 80% Boke
  • Nanaki, 70% boke
  • PaztG, 60% Tsukomi
  • Farid, 60% Tsukomi
  • Alfarizi, 70% Tsukomi
  • Isaac Pendragon, 80% Tsukomi
  • Charstray, Wildcard
  • Janggo, hampir 90% Tsukomi
  • Jo, 90% Boke
  • Micah, 80% Tsukomi
  • Adiatma, Wildcard
  • Pandu, 70% Boke
  • Yoga Anjing
Setelah melihat komposisi saat itu, bila terlalu berat ke Boke/Tsukomi, maka rekaman ditunda dan nunggu role yang kurang untuk datang.

Meskipun banyaknya tsukomi, berlaku istilah combo lineup dan breaker. Kombinasi 2 orang atau lebih bisa ngerubah role mereka as a whole.

Contoh ada PaztG dan Farid yang cenderung Tsukomi, kalau mereka ada berdua, maka role mereka berubah jadi 80% boke.

Contoh lainnya ada Arkhazel dan Saya, walaupun wildcard, kalo bareng, wildcardnya malah hilang dan jadi hampir 90% Tsukomi.

Jadi as a whole, kurang lebih sebagai berikut:
Map memberikan sesuatu --> Boke merespon pertama --> Tsukomi merespon boke --> Boke mengeluarkan boke baru --> direspon lagi Tsukomi
atau
Boke cari bahan --> Tsukomi merespon --> Boke lain nambahin --> respon baru Tsukomi --> dst
Event came --> karakter merespon agar penonton bisa merasakan yang dirasakan
Contoh real time
*nanaki teriak* --> semua yang ketawa masuk boke --> "kayanya nanaki pingsan" (boke) --> *manggil2 ngebangunin* (boke-tsukomi) --> "kenapa itu jumpscare atau apa. ada muka kali" (tsukomi) --> "itu teriaknya kaya apaan dah" (tsukomi) --> *niruin teriak yang tadi* (boke)
Headcrab (Map) --> "Aaaaheadcrabmatiloanjing!" (boke) --> ketawa (boke) --> "kasian nanaki kena mulu dari tadi" (Tsukomi) --> "Tadi teriak jumpscare sekarang headcrab" (Tsukomi)
*lukisan berubah gambarnya* (Map) --> "Ih anjir kenapa jadi gini" --> *stop moving, celingak celinguk* --> "Merinding ane bang" --> Diem sejenak --> "lagunya ilang" --> penonton ikutan merinding.


Tambahan

Yang saya suka ketika work together di IDYT ini, yaitu mereka mau nunggu (at least sampe hampir semua datang) sebelum progress ke part selanjutnya dari map yang dimainin (walaupun cuma sekedar mencet 1 dari 4 tombol, ingat map Gmod yang dimainin kemarin).
Banyak Youtuber yang main co-op nggak seperti ini (dan bintang tamu juga suka ngerusak part 'nunggu' ini). Itu peraturan tidak tertulis yang aktif sendiri diantara kami.

Dengan menunggu, semua karakter bisa ngeliat event yang terjadi dan merespon dengan baik. Bukan sekedar "What?" "Ada apa?" Dan juga membuat kameraman bisa merekam langsung dan ga cuma diberi Suara (misalnya) teriakan/ketawa doang.

Semua ini ga ada yang saya ajarin ke mereka, mereka bisa sendiri macam switch role dadakan. Itu namanya natural talent.

Terus tujuannya apa saya nulis begini? saya lagi iseng aja. Biasa saya suka mikirin macem2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar